,
Kepahiatan Sang Obat
Akhirnya waktu ini tiba...
Waktu dimana aku harus merasakan obat yang kuminum...
Rasa yang tidak enak...
Rasa yang pahit...
Rasa yang sulit menghilang dari mulut dan tenggorokkanku...
Sebanyak apapun aku minum air putih tidak akan menghilangkan pahit ini...
Semakin jauh obat ini masuk ke tubuhku makin tidak nyaman...
Sepertinya membuat aku sulit bernafas...
Dan terasa muak...
Aku ingin berhenti merasakan ini...
Tapi penyakit ini sudah merebut kekebalanku...
Ini semua salahku...
Seandainya aku tak mengundang penyakit ini...
Semua tak akan terjadi...
Aku mohon tuhan hilangkan penyakit ini...
Agar aku tak meminum obat...
Yang mungkin aku bisa mati karena kepahitannya...
Kicauan Kesombongan
Terkejut...
Kicauan sang burung...
Burung yang cantik...
Tapi kicaunya buruk...
Kesadaran...
Mencoba berkicau lebih baik...
Percuma...
Karena hanya tiruan...
Coba ciptakan kicauanmu sendiri...
Tak yakin...
Karena kesombongan...
Sudah tertanam dihatimu...
Sulit dirubah...
Tapi jangan...
Menjadikan burung lain sebagai tawanan kesombongan mu...
Percayalah...
Suatu saat akan tiba...
Dimana kicauanmu tak didengarkan...
Karena kesombongan kicauanmu...
Kicauan sang burung...
Burung yang cantik...
Tapi kicaunya buruk...
Kesadaran...
Mencoba berkicau lebih baik...
Percuma...
Karena hanya tiruan...
Coba ciptakan kicauanmu sendiri...
Tak yakin...
Karena kesombongan...
Sudah tertanam dihatimu...
Sulit dirubah...
Tapi jangan...
Menjadikan burung lain sebagai tawanan kesombongan mu...
Percayalah...
Suatu saat akan tiba...
Dimana kicauanmu tak didengarkan...
Karena kesombongan kicauanmu...
Impian Sang Ulat, part
1
Bagaikan sang ulat...
Yang selalu menutup diri di dedaunan...
Hanya kesepian yang dia rasa...
Yang ada dalam fikirannya hanyalah kekecewaan...
Keluh sang ulat...
Kenapa tuhan menciptakan aku seperti ini ?...
Sebagai seekor ulat yang lemah...
Yang menjijikkan...
Yang menakutkan...
Yang merusak...
Bagi manusia dan makhluk lainnya...
Kenapa tuhan ?...
Kenapa engkau tak menciptakan aku seperti kupu-kupu...
Yang bisa terbang kesana-kemari...
Yang disukai manusia karena keindahannya...
Yang selalu hinggap di bunga-bunga...
Yang selalu menutup diri di dedaunan...
Hanya kesepian yang dia rasa...
Yang ada dalam fikirannya hanyalah kekecewaan...
Keluh sang ulat...
Kenapa tuhan menciptakan aku seperti ini ?...
Sebagai seekor ulat yang lemah...
Yang menjijikkan...
Yang menakutkan...
Yang merusak...
Bagi manusia dan makhluk lainnya...
Kenapa tuhan ?...
Kenapa engkau tak menciptakan aku seperti kupu-kupu...
Yang bisa terbang kesana-kemari...
Yang disukai manusia karena keindahannya...
Yang selalu hinggap di bunga-bunga...
Terima Kasih Sang Ulat,
part 2
Hari itupun tiba...
Kegelapan yang tiba-tiba datang...
Kenapa begini ?...
Kenapa tidak ada cahaya ?...
Tuhan tolong aku...
Apa ini terjadi karena aku tidak bersyukur ?...
Tuhan beri aku jawaban...
Aku merasa bersalah...
Cahaya mulai muncul...
Tuhan mengabulkan doa ku...
Tapi ada yang aneh...
Banyak mata memperhatikanku...
Apa karena keburukan rupaku ?...
Tapi aku telah berjanji tidak mengeluh...
Tuhan mengabulkan doa ku...
Tapi ada yang aneh...
Banyak mata memperhatikanku...
Apa karena keburukan rupaku ?...
Tapi aku telah berjanji tidak mengeluh...
Titik air jatuh didepan ku...
Ketika ku dekati...
Betapa terkejutnya aku...
Bayangan siapa ?...
Cantik sekali...
Setelah kusadari...
Itu adalah bayangan ku yang telah berubah menjadi kupu-kupu...
Terima kasih tuhan...
Kau memberikan kecantikan ini...
Aku berjanji akan menjaganya...
Dan jauhkan kesombongan dariku...
Agar aku tidak terjatuh...
Ketika aku terbang...
Dan terluka...
Ketika aku melangkah...
Ketika ku dekati...
Betapa terkejutnya aku...
Bayangan siapa ?...
Cantik sekali...
Setelah kusadari...
Itu adalah bayangan ku yang telah berubah menjadi kupu-kupu...
Terima kasih tuhan...
Kau memberikan kecantikan ini...
Aku berjanji akan menjaganya...
Dan jauhkan kesombongan dariku...
Agar aku tidak terjatuh...
Ketika aku terbang...
Dan terluka...
Ketika aku melangkah...
Bis Yang Tak Kunjung Tiba
Hari terasa
penat...
Aku memutuskan untuk tamasya...
Aku butuh tumpangan...
Kuputuskan menunggu bis di halte...
Tapi kenapa tak ada bis yang berhenti ?...
Waktu terus berjalan mengikuti bus yang
kutunggu...
Akhirnya sebuah bis berhenti ...
Kulihat bis itu penuh sesak...
Kuputuskan tak naik...
Karena aku takut terjepit...
Aku takut terluka...
Bahkan aku takut saat ditengah jalan di lempar
keluar...
Tak kurasa sudah lama aku menunggu di halte...
Yang hanya bisa kulihat hanyalah orang yang keluar
masuk bis...
Sedangkan aku kapan ?...
Aku rasa halte ini mulai rapuh karena hujan
dan panas...
Apakah aku akan serapuh halte ini, jika aku
tak menemukan bis ku ?...
Apakah aku hanya akan berteman dengan halte
ini ?...
Tapi tidak...
Pasti suatu saat sebuah bis akan
menjemputku...
Yang akan mengantarku ke tempat dimana
kepenatanku akan sirna...
Detik
Diantara satuan
yang ada di dunia ini...
Yang menurutku sangat indah adalah satuan
waktu "detik"...
Karena tanpa detik kita tidak bisa menghitung
menit, jam, hari, minggu, bulan bahkan tahun...
Detik memberikan kita kenangan yang tak
terlupakan...
Kenangan yang hanya terjadi pada detik itu
saja...
Dan tidak akan terulang...
Jika masih ada waktu jangan sia-siakan
detik-detikmu...
Jika kamu sia-siakan kamu adalah orang
bodoh...
Karena selain kamu membuang detik-detikmu kamu
juga membuang kenangan- kenangan...
Yang mungkin bisa mengubah hidupmu di suatu
saat nanti...
Beribu
Pertanyaan
Kenapa mawarku
layu ?...
Padahal sudah kusiram dengan air...
Apakah air ini menyakitinya ?...
Apa yang harus aku lakukan ?...
Apa aku harus memberinya pupuk ?...
Tapi kenapa dari sekian banyak pupuk tidak ada
yang cocok untuk mawarku ?...
Apa aku harus membuatnya sendiri ?...
Sayangnya aku tak bisa membuatnya untuk
kesekian kalinya...
Aku takut gagal...
Mungkinkah suatu saat ada yang mau
membantuku...
Untuk membantu mawarku mekar...
Kepala
Dan Ekor
Sepertinya ada
ekor dibelakangku...
Mengikutiku setiap saat...
Seperti ingin menjadi aku...
Sayangnya aku bukan kepala yang harus
diikuti...
Seandainya ekor ini tahu kalau sang kepala tak
lebih baik dari sang ekor...
Yang kelihatan tegar didepan tapi sebenarnya
kehilangan arah...
Tak seperti sang ekor yang tegar atas kesetiaannya
mengikuti sang kepala...
Dan selalu berhati-hati agar tidak terbentur
seperti kepala yang didepannya...
0 Response to "My Creation"
Posting Komentar